Jumat, 01 Maret 2019

KERAJAAN SARANJANA

Kerajaan SARANJANA adalah Kerajaan suku Ma'anyan yang tidak bisa dipisahkan dari ke-Ma'anyan-an itu sendiri, ia melekat sebagai identitas dengan keabadiannya. bekas Negara SARANJANA itu sangat begitu angker, bahkan orang kota baru, tanah laut,tanah bumbu dan sekitarnya mengeramatkan nya bahkan mereka menyebutkan Saranjana itu ada hubungannya dengan lagenda kerajaan pulau halimun.
inilah kisahnya :
Setelah perpisahan besar, setelah kemenangan dari pihak Ma'anyan saat perang ditanjung negara (cikal bakal kerajaan Banjar), perang balas dendam dan mengusir penguasaan kerajaan Majapahit dari tanah Nansarunai, masyarakat Ma'anyan pun berpisah, dalam perpisahan yang mengharukan itu, Bangsa Ma'anyan terbagi kebeberapa wilayah yaitu :

1. kelompok Ma'anyan Madagaskar yang ikut datang membantu dalam peperangan itu kembali ke Madagaskar beserta dengan masyarakat Ma'anyan dari Nansarunai. masyarakat M'anyan ini ikut bersama dan memutuskan untuk hidup di Madagaskar. dari masyarakat Ma'anyan yang ikut itu, ikut pula empat Pangundraun, yaitu :
a. Engko
b. Engkai
c. Liban, dan
d. Bangkas

2. kelompok masyarakat bangsa Ma'anyan dibawah pemerintahan tujuh pangunraun atau dalam sejarah bangsa Ma'anyan disebut PANGUNDRAUN PITU, yaitu :
a. Pangeran Jarang,
b. Pangeran Idong
c. Kinurung
d. Anyawungan
e. Limong
f. Masiliawong, dan 
g. Mantir Kaki
kelompok masyarakat bangsa Ma'anyan ini pergi kearah pahuluan dan membangun sistem perkampungan yaitu Paju Epat yaitu empat kampung, Kampung Sapuluh yaitu sepuluh kampung dan Banua Lima yaitu lima kampung, sejaran ini kemudian dikenal dengan sebutan uria pitu (uria tujuh) dan patis epatpulu (patis empat puluh), para uria dan patis dipersilahkan untuk membawa bangsa maanyan, kewilayah masing-masing sesuai dengan wilayah yang sudah di tentukan oleh pangundraun pitu (pangundraun tujuh), perpisahan ini kemudiam bangsa maanyan terbagi ke beberapa wilayah, mengikuti petunjuk dari setiap uria dan patis, adapun wilayah-wilayah yang menjadi tempat para uria dan patis membangun sebuah kampung adalah :

a. Uria Nata atau Uria Napulangit (beragama Islam) ke Telang dan Siong.
b. Uria Ganting ke Murutuwu.
c. Uria Mawuyung ke Balawa.
d. Uria Puneh ke Taboyan, Lawangan Bawo.
e. Uria Pulang Giwa ke Kahayan dan Kapuas.
f. Uria Rantau atau Retan ke Sungai Karau.
g. Uria Putera ke Dusun Sahimin.

salah satu dari uria diatas, ia kemudian memilih pergi arah yang sekarang disebut sebagai kabupaten kota baru yang terletak di pulau laut. kelompok masyarakat Ma'anyan ini kemudian menetap di daerah samihim, yang kemudian disebut DAYAK SAMIHIM, dayak samihim sekarang berada di daerah kecamatan pamukan utara, kabupaten kota baru kalimantan selatan. Bangsa Ma'anyan atau DAYAK SAMIHIM ini dipimpin oleh URIA PUTERA. Uria Putera ditugaskan oleh PANGUNDRAUN PITU untuk menjadi pemimpin Kelompok bangsa Ma'anyan yang pergi kearah tanah laut, untuk mencari kehidupan baru, yang tentunya harapan itu adalah , mendapatkan kehidupan yang damai dan sejahtera. setelah menempuh perjalanan panjang dari daerah danau halaman, maka sampailah mereka disebuah daerah dipinggiran laut, disitulah kemudian mereka membuat sebuah permukiman bangsa maanyan baru, yang saat ini ada didaerah SAMIHIM. bangsa Ma'anyan Samihim atau DAYAK SAMIHIM ini lah yang kemudian membangun sebuah kerajaan Ma'anyan yang baru diwilayah pulau laut yang bernama SARANJANA dengan menggunakan hukum adat Ma'anyan.

bangsa Ma'anyan di daerah samihim atau atau yang lebih dikenal dengan sebutan DAYAK SAMIHIM ini dalam perkembangan nya, dibawah pemimpin URIA PUTERA, seperti yang diceritakan diatas, mereka mendirikan sebuah kerajaan yang mereka namakan kerajaan SARANJANA. (Memang perlu penelitian lebih lanjut tentang kerajaan SARANJANA ini supaya tidak ada dusta dalam sejarah. Kerajaan SARANJANA ini berkembang pesat, bahkan ada rumor menceritakan bahwa,  kemegahan kerajaan SARANJANA di tanah laut mampu menandingi kemegahan dari kerajaan BANJAR, yaitu saudara sedarah bangsa Ma'anyan yang beragama Islam. 
    Pada periode yang mengisahkan kehancuran dari kerajaan SARANJANA, ada berbagai versi menceritakan Kehancuran kerajaan SARANJANA ini, salah satunya, ada rumor bahwa kerajaan SARANJANA ini MALIMUNAN ( malimunan adalah ilmu menghilang baik orang maupun kampung, setelah menghilang mereka tetap hidup seperti orang yang hidup normal di dunia manusia namun berada di alam dan dunia yang berbeda atau disebut alam gaib), namun masyarakat kerajaan SARANJANA yang tidak ikut Malimunan bersama kerajaan SARANJANA tetap menjadi manusia yang hidup di dunia manusia, yang sekarang bernama suku MA'ANYAN SAMIHIM atau DAYAK SAMIHIM. suku Ma'anyan samihim atau DAYAK SAMIHIM masih hidup sampai sekarang ini yang berada di kecamatan pamukan utara kabupaten kota baru provinsi Kalimantan Selatan, mereka ini adalah saudara sedarah dari suku Dayak Ma'anyan yang ada didaerah Barito timur, Barito Selatan, suku Marina malagasy di Madagaskar dan suku bangsa banjar yang berada di kalimantan selatan, dan sebuah keniscayaan bahwa kerajaan SARANJANA itu adalah kerajaan bangsa Ma'anyan. sekali lagi bahwa letak kerajaan Saranjana itu berada di kabupaten Kota Baru, Provinsi Kalimantan Selatan.

ditulis oleh : WAHYU HADRIANTO, S.Th

2 komentar:

  1. Maaf sebelumnya,perkenalkan nama Saya adalah "Riwut Uria Napulangit Badowo Soeta Ono"
    saya ingin ralat sedikit tentang Agama Uria Napulangit adalah Kaharingan bukan Islam..karna Kepergian para Uria dan Patis keluar dari Wilayah Perang di Negeri Nansarunai adalah salah satunya karna faktor Agama juga..Kerajaan Majapahit selain menjajah karna ingin menguasai Perdagangan dan Hasil Bumi juga sambil menyebarkan agama islam,karna faktor itulah mereka tidak cocok,karna jauh dari adat budaya Bangsa Maanyan Nansarunai..Terbukti dari semua Uria dan Patis yang sudah menemukan Daerah tinggal baru,hanya Uria Napulangit di Paju Epat Telang Siong yang sepenuhnya bisa Menjalankan Adat Istiadat serta Kebiasaan Keagamaan pembawaan dari Kerajaan Nasarunai,semisal ijambe yg merupakan ajaran turun temurun semenjak Nansarunai Terbentuk..

    BalasHapus
  2. Perlu diketahui juga bahwa Kerajaan Banjar bukan Saudara sedarah dengan Bangsa Maanyan..Banjar terbentuk dari orang2 Melayu yang menghuni pinggiran sungai dan Orang2 Majapahit yg berasal dari Jawa setelah kejatuhan Kerajaan Majapahit sekitar Tahun 1400'an..
    Orang2 Majapahit yg kebanyakan datang dengan kapal dari jawa berlabuh di sepanjang Sungai Martapura,sekarang daerah siring atau Pantai Jodoh di Banjarmasin,dan semenjak peristiwa Kejatuhan Majapahit banyak yg menetap dan Menikah serta tidak kembali ke Jawa.
    Nah semenjak itulah Berkembang kelompok masyarakat dengan nama Banjar,berdasarkan penyebutan bahasa jawa,Banjar memiliki arti tersendiri,bisa di searching di Google (baris sawah).
    jadi Nenek Moyang orang Banjar adalah Suku Jawa yg berasal dari sisa2 prajurit Majapahit dan Bangsa Melayu.
    dan baru pada tahun 1500'an muncul lah Kerajaan Banjar yg pertama😊
    Semoga Membantu Pencerahan nya ☺️

    BalasHapus