Selasa, 14 Februari 2012

GARUDA MAHARAM "Garuda Maharam adalah lambang kerajaan Nansarunai Wao di wilayah Bangi Sampa Tulen".



GARUDA MAHARAM
"Garuda Maharam adalah lambang kerajaan Nansarunai Wao di wilayah Bangi Sampa Tulen".


apa itu GARUDA MAHARAM?

Kita jelaskan satu-persatu :

1. GARUDA dalam mitologi agama Hindu yaitu seekor burung mitologis, setengah manusia setengah burung, wahana wisnu. Ia adalah raja burung-burung. Lambang sebuah kekuatan dan keberanian.

2. MAHARAM ( ada pengaruh bahasa Melayu) yang berarti mengeram ( mengeram telur atau mengerami telur)
Jadi, GARUDA MAHARAM bisa di gambar sebagai seekor burung yang sedang mengeram telur nya...
GARUDA merupakan lambang dari kekuatan dan keberanian, sedangkan MAHARAM atau mengeram atau mengerami artinya sedang duduk mendekam untuk memanaskan telur serta menjaga telur di dalam sarang agar tetap hangat dan terjaga dari marabahaya, sarang artinya bangsa Ma'anyan itu sendiri, sedangkan telur disini diambil dari kata KAHARINGAN yaitu HARING yang berarti sebuah kehidupan atau kehidupan yang baru..
Tesis sementara saya, ketika pengaruh agama Hindu hadir di tanah bangsa Ma'anyan, ketika Nansarunai usak jawa. Agama Hindu ini dibawa oleh kerajaan Majapahit ( dalam bahasa Ma'anyan kuno yaitu kerajaan MARAJAMPAHIT), dalam perjalanan bangsa Ma'anyan kemudian, yang saya ceritakan ini adalah bangsa Ma'anyan dibawah kepemimpinan Pangeran JARANG anak dari Raja kerajaan NANSARUNAI yang terakhir, Raja ini bergelar Datu Tataran Wulau Miharaja Pangkat Amas, yang tewas dalam peperangan di kerajaan NANSARUNAI. Setelah kehancuran kerajaan NANSARUNAI di wilayah tane sarunai taliku ngamang Talam, bangsa Ma'anyan mendirikan lagi sebuah kerajaan bangsa Ma'anyan yang baru dengan nama kerajaan NANSARUNAI WAO di wilayah yang bernama Bangi sampa tulen, kemungkinan di kerajaan baru ini, bangsa Ma'anyan kemungkinan menggunakan burung GARUDA sebagai simbol dari keagungan bangsa Ma'anyan dan merupakan lambang dari kerajaan NANSARUNAI WAO ( pengaruh agama Hindu, kenapa ada pengaruh agama Hindu, ketika kerajaan Majapahit menguasai tanah bangsa Ma'anyan, dibawah kerajaan Majapahit, didirikan tiga kerajaan besar di bekas kerajaan NANSARUNAI yaitu kerajaan DAHA, kerajaan Kuripan, dan Negara Dipa, ketiga kerajaan ini menggunakan bahasa melayu sebagai bahasa persatuan kerajaan dan agama Hindu sebagai agama resmi kerajaan. Jadi, Ada kemungkinan, oleh pengaruh dari tiga kerajaan ini, bangsa Ma'anyan mulai berkontekstualisasi untuk menciptakan kerajaan bangsa Ma'anyan baru yang identik dengan kerajaan yang didirikan Majapahit di tanah Ma'anyan, salah satu nya dengan adanya lambang sebuah kerajaan, sebagai contoh lambang kerajaan Kutai yang juga kerajaan dengan agama Hindu sebagai agama resmi kerajaan yaitu LEMBU SUANA). lambang kerajaan NANSARUNAI WAO di wilayah yang bernama Bangi sampa tulen ini, digambarkan Dengan seekor burung GARUDA yang sedang mengerami telurnya di dalam sarang, yang kemudian diberi nama GARUDA MAHARAM.
Walaupun pada akhirnya, kerajaan NANSARUNAI WAO harus hancur lebur dimakan api, oleh musibah kebakaran hebat disana, yang membakar kerajaan bangsa Ma'anyan yang terakhir dibawah kepemimpinan Pangeran JARANG (ada pendapat yang mengatakan bahwa kebakaran yang terjadi di Nansarunai Wao, diwilayah Bangi Sampa Tulen sekitar tahun 1389) , yang kemudian menyisakan kedukaan mendalam bagi bangsa Ma'anyan, yang memaksa bangsa Ma'anyan dengan sisa nafas yang tertatih demi sebuah masa depan anak cucu bangsa Ma'anyan, mereka siap untuk melanjutkan perjalanan panjang menuju negara Paju EPAT, negara Banua lima dan negara kampung sapuluh dan tetap menggunakan lambang Garuda Maharam sebagai spirit dari negara baru bangsa Ma'anyan, dibawah kepemimpinan Uria Pitu dan Patis Epat polo.
Setelah sekian ratus tahun, muncul lah penyebutan GARUDA MAHARAM ini, kemudian Garuda Maharam ditunjukkan untuk sebuah tempat yaitu tepatnya di Tamiang layang, ibu kota kabupaten Barito timur.
Tamiang layang dan sekitarnya adalah wilayah apa yang disebut dengan Garuda Maharam. Tidak seorangpun yang mengetahui secara pasti, sebab apa daerah ini disebut dengan Garuda Maharam, namun harapan dari spirit Garuda Maharam itu nyata dapat terlihat, karena wilayah ini banyak memberikan manfaat bagi bangsa Ma'anyan itu sendiri, antara lain :

1. Wilayah ini memberikan rasa aman dan damai bagi semua penduduk yang bermukim didaerah ini, bila dibandingkan dengan keadaan wilayah yang ada ditempat lain.
2. Tingkat kesejahteraan yang dimiliki oleh anggota masyarakatnya cukup memuaskan.
3. Toleransi antar sesama anggota masyarakatnya cukup tinggi dengan apa yang disebut Pangundraun Iram.
4. Banyak anggota masyarakat dari daerah lain yang tertarik untuk berdomisili didaerah ini.

Keempat alasan tersebut diatas, merupakan dasar yang menguatkan mengapa wilayah Tamianglayang dan sekitarnya selalu disebut Garuda Maharam. Mungkin wilayah inilah yang disebut oleh orang-orang secara umum yaitu tanah yang berbau harum dengan airnya yang bening serta bersih. Karena keadaan daerah serta tanahnya yang demikian, merupakan tempat yang sesuai untuk melakukan penghidupan dan kehidupan penduduknya.

Wahyu Hadrianto, S.Th

nama saya wahyu hadrianto, S.Th, saya seorang sarjana Teologi.
saya sangat tertarik untuk meneliti sejarah tentang Suku Dayak Ma'anyan.
Ini blog baru gue!! Dukung pengembangannya yaa..