ASAL
MULA PENYEBUTAN DAYU
(DESA DAYU)
(DESA DAYU)
Kampung lasi muda
merupakan wilayah yang dipimpin oleh seorang damung dengan sistem pemerintahan
kerajaan. Pada waktu damung yang memerintah adalah Damung Tupu, dalam masa tua
nya ia digantikan oleh putranya yang bernama Damung Raya. Pada waktu itu di kampung
lasi muda yaitu di perkebunan istana raja berdiri sebuah pohon durian yang
sedang berbuah dan saat itu buah durian tersebut hanya tersisa satu buah, karena begitu inginnya damung
memakan buah durian tersebut sehingga pohon durian itu dijaga dengan sangat ketat
oleh para prajurit. Jika ada yang berani mencuri maka akan dihukum.
Pada saat itu ada
seseorang yang bernama MASORO, ia
mempunyai rambut yang sangat panjang, lincah dan cerdik. Pada suatu hari ketika
para prajurit sedang lengah , masoro berhasil masuk kedalam perkebunan istana
raja dan mengambil buah durian dan dengan lahap memakan buah durian tersebut,
karena kekenyangan masoro ingin membuang hajat dan untuk menghilangkan
jejak, mesoro memasang tiap biji-biji
durian dengan hasil buang hajatnya. Lalu mengikat durian tersebut dengan
rambutnya yang panjang dan pergi dari perkebunan istana raja.
Sentak berita bahwa
buah durian raja telah jatuh ketanah serta diketahui ada kejanggalan dari buah
durian itu karena buah tersebut diikat dengan rambut dan tercium aroma yang
tidak sedap sedang kan sangat aneh buah durian yang seharusnya harum tetapi
berbau aneh, sampai lah kabar tersebut ke istana. Maka dibawalah buah durian
tersebut ke istana, setelah diteliti di istana, buah durian itu sudah dimakan
seseorang. Dikumpulan seluruh penduduk lasi muda namun tidak seorang pun yang
mengaku, dari penelitian akan kejanggalan dari buah durian itu, ditemukan bahwa
buah durian itu diikat dengan rambut dan rambut itu sangat panjang, maka
dipanggillah masoro karena dugaan raja tidak ada lain orang yang mempunyai
rambut panjang di lasi muda selain dia. Setelah masoro dipanggil keistana,
masoro tetap tidak mengakuinya. Namun hanya ada satu cara untuk dapat membuat
masoro mengakui bahwa dia yang mencuri buah durian dari kebun istana raja yaitu
mengukur panjang rambut yang diikat di buah durian dengan panjang rambut yang
masoro punyai. Setelah diukur ternyata sama, masoro tidak dapat berbuat
apa-apa, segera perintah raja untuk menghukum masoro dengan hukuman dibunuh
atau memakan buah durian itu. Akhirnya masoro memilih untuk memakan buah durian
tersebut dengan syarat harus disediakan tikar dan kelambu, karena masoro ingin
memakan buah durian itu didalam kelambu karena ia malu dilihat penduduk lasi
muda. Setelah semua dipersiapkan masoro pun masuk kedalam kelambu, didalam
kelambu bukannya memakan buah durian tersebut, melainkan setiap butir biji durian
ia gosok ke tikar yang tebal itu. Setiap prajurit bertanya apakah ia sudah memakan
buah durian tersebut, maka masoro menjawab dengan perkataaan “HUAN
DADAYUEN” artinya belum selesai ia memakan buah tersebut. Berawal dari
cerita inilah terjadi perubahan nama kampung lasi muda menjadi nama DAYU atau yang kita kenal sekarang desa
Dayu kecamatan Karusen Janang kabupaten Barito Timur.
Disusun oleh : Wahyu Hadrianto, S.Th
Disusun oleh : Wahyu Hadrianto, S.Th
Tidak ada komentar:
Posting Komentar