Senin, 05 Maret 2012

ASAL MULA PENYEBUTAN DAYU (DESA DAYU)


ASAL MULA PENYEBUTAN DAYU
 (DESA DAYU)
Kampung lasi muda merupakan wilayah yang dipimpin oleh seorang damung dengan sistem pemerintahan kerajaan. Pada waktu damung yang memerintah adalah Damung Tupu, dalam masa tua nya ia digantikan oleh putranya yang bernama Damung Raya. Pada waktu itu di kampung lasi muda yaitu di perkebunan istana raja berdiri sebuah pohon durian yang sedang berbuah dan saat itu buah durian tersebut hanya tersisa  satu buah, karena begitu inginnya damung memakan buah durian tersebut sehingga  pohon durian itu dijaga dengan sangat ketat oleh para prajurit. Jika ada yang berani mencuri maka akan dihukum.
Pada saat itu ada seseorang yang bernama MASORO, ia mempunyai rambut yang sangat panjang, lincah dan cerdik. Pada suatu hari ketika para prajurit sedang lengah , masoro berhasil masuk kedalam perkebunan istana raja dan mengambil buah durian dan dengan lahap memakan buah durian tersebut, karena kekenyangan masoro ingin membuang hajat dan untuk menghilangkan jejak,  mesoro memasang tiap biji-biji durian dengan hasil buang hajatnya. Lalu mengikat durian tersebut dengan rambutnya yang panjang dan pergi dari perkebunan istana raja.
Sentak berita bahwa buah durian raja telah jatuh ketanah serta diketahui ada kejanggalan dari buah durian itu karena buah tersebut diikat dengan rambut dan tercium aroma yang tidak sedap sedang kan sangat aneh buah durian yang seharusnya harum tetapi berbau aneh, sampai lah kabar tersebut ke istana. Maka dibawalah buah durian tersebut ke istana, setelah diteliti di istana, buah durian itu sudah dimakan seseorang. Dikumpulan seluruh penduduk lasi muda namun tidak seorang pun yang mengaku, dari penelitian akan kejanggalan dari buah durian itu, ditemukan bahwa buah durian itu diikat dengan rambut dan rambut itu sangat panjang, maka dipanggillah masoro karena dugaan raja tidak ada lain orang yang mempunyai rambut panjang di lasi muda selain dia. Setelah masoro dipanggil keistana, masoro tetap tidak mengakuinya. Namun hanya ada satu cara untuk dapat membuat masoro mengakui bahwa dia yang mencuri buah durian dari kebun istana raja yaitu mengukur panjang rambut yang diikat di buah durian dengan panjang rambut yang masoro punyai. Setelah diukur ternyata sama, masoro tidak dapat berbuat apa-apa, segera perintah raja untuk menghukum masoro dengan hukuman dibunuh atau memakan buah durian itu. Akhirnya masoro memilih untuk memakan buah durian tersebut dengan syarat harus disediakan tikar dan kelambu, karena masoro ingin memakan buah durian itu didalam kelambu karena ia malu dilihat penduduk lasi muda. Setelah semua dipersiapkan masoro pun masuk kedalam kelambu, didalam kelambu bukannya memakan buah durian tersebut, melainkan setiap butir biji durian ia gosok ke tikar yang tebal itu. Setiap prajurit bertanya apakah ia sudah memakan buah durian tersebut, maka masoro menjawab dengan perkataaan “HUAN DADAYUEN” artinya belum selesai ia memakan buah tersebut. Berawal dari cerita inilah terjadi perubahan nama kampung lasi muda menjadi nama DAYU atau yang kita kenal sekarang desa Dayu kecamatan Karusen Janang kabupaten Barito Timur.

Disusun oleh : Wahyu Hadrianto, S.Th


Tidak ada komentar:

Posting Komentar